My Happy Family

Selasa, 20 Maret 2012

Ultah 45

Hari kelahiran 15 Maret 2012, bagiku adalah hari puncak perjuangan. Semangat 45 adalah semangat yang tak pupus dengan banyak harapan-harapan. justru banyak harapan yang mesti saya dicatat dan dengan keinginan yang besar untuk membangun.

Seperti harapan founding father negeri ini. Setelah tahun 1945, perjuangan bukan lagi untuk nmelawan penjajah dari luar. Tetapi perjuangan memakmurkan dengan melawan penjajah yang ada dalam diri kita sendiri.

Meski berat, diniatkan Ibadah demi masa depan generasiku, penerusku, penyambung estafet keturunanku, semua akan terasa ringan. Jika semua diikhtiarkan di alam dunian dan meminta kepada Yang Maha Khaliq, yang maha Memberi, Yang Maha Kaya, Yang Maha segala-galanya, semua pasti tersedia dan disediakan olehnya. gambar(picture)

Makna usia 45, bagiku adalah kembali hidup muda dengan semangatnya, dengan kematangan yang harus lebih dewasa. Menikmati hidup bersama keluarga, sanak saudara, handaitaulan, kerabat, teman, akan mempermudah segalanya yang mungkin saya rasakan berat. Tiada kata "TIDAK" dalam kamus hidupku, tapi kata "BELUM" yang akan menggelayuti dalam benakku. Dengan demikian aku harus mengejarnya dengan dorongan semangatku, dengan kematangan usiaku, dengan pengalaman hidup yang sekian lama.

Tiada kegamangan dalam mengarungi hidupku ini. Karena hidup bagiku saat ini seperti air mengalir. Oleh Yang Maha Khaliq telah dibuatkan rel. Nah, kewajiban kitlah untuk menjaga rel itu tetap lurus dan apik. Tugas kitalah untuk merawat sebaik mungkin agar tetap dapat dilewati tanpa gangguan yang berarti, yaitu dengan ikhtiar dan memohon kepada-Nya. Berdoa adalah kewajiban setiap insan yang hidup dimuka bumi ini. Bersujud adalah sudah menjadi keharusan untuk kembali kepada Yang Maha Agung yang telah memberikan kepada kita setiap second waktu. Tiada kehampaan dikisi-kisi waktu. Allah telah merapatkan kisi waktu dengan sejumlah nikmat diberikan kepada kita, yang tak mungkin terbalas, dan Allah tidak mengharapkan apapun kepada kita kecuali, sembah sujut dengan ketaqwaan kita.

Usia 45, bagiku adalah usia keemasan. Karena usiaku sudah mendekati penhujung. saatnya hidup ini diisi dengan penuh arti yang dapat memberi kemaslahatan bukan kemaksiatan apalagi menyesatkan.

Usia 45, bagiku adalah puncak usia. Kemudian dia akan menuruni lereng usia senja. Harapannya di lereng senja itulah aku, saya, Ahmad Rodhi bin Mochrodji, bin Ahmad, bin Kasanpuro, bin Kyai Muhayun ingin menuruni lereng senja dengan ketenangan, ketentraman, sehingga allah mengabulkan akhirku dengan khusnul khotimah. Amiin ya rabbal alamiin..

catatan usia 45.
Maret 2012

Selasa, 05 Januari 2010

Bahagianya Bercengkerama

Bercengkerama dengan anak anak dan istri sungguh membahagiakan. Bahkan membuat hatiku tenang dan tentram. Aku jadi merindukan masa kecilku, saat bercengkerama, disayang bapak dan emak. Begitulah kiranya rasa hati anak anakku, seperti yang kurasakan saat itu. Sayang, dirumah kini tak ada lagi tanah dan pasir di halaman. Jadi anak anakku tak bisa seperti aku bermain pasir dihalaman rumah. Tapi melihat canda tawa anak anakku dan istriku membuatku trenyuh dan meneteskan air mata. Aku bahagia, aku sayang mereka, aku cinta mereka, keluargaku amanah Illahi Rabbi.

Sabtu, 30 Agustus 2008

Ramadhan Al Mubarak 1429 H


Dear friends,

I would like to wish all muslims brother & sisters wherever there are a happy and blessed Ramadhan Al Mubarak.

Jumat, 21 Desember 2007

 

Posted by Picasa

Senin, 22 Oktober 2007

BERLIBUR LEBARAN IDUL FITRI 2007

Lebaran Idul Fitri 1428 H tepatnya 13 Oktober 2007, benar-benar moment penting bagi

keluargaku. Selain hari suci dan saling memaafkan sesama dalam keluarga dan tetangga dan juga orang tua.

Karena aku sedang dirantau, dan aku sekeluarga tidak pulang kampung (mudik) ke Kediri, aku manfaatkan untuk merekatkan cengkerama bersama anak dan isteriku di kampung orang. Aku sekeluarga pergi berwisata ke Danau Toba, Medan dan Berastagi di Sumatera Utara.

Kehangatan dalam keluargaku semakin merekat. refreshing ke kampung orang dan menikmati keindahan alam Danau Toba di Prapat, juga di indahnya puncak Berastagi begitu kurasakan bersama keluarga. Perjalanan yang cukup melelahkan tapi menyenangkan dan membahagiakan. Berangkat dari Pekanbaru hari Mingggu, 14 Oktober sampai Sabtu, 20 Oktober 2007 cukup mengesankan. Manisnya bercengkerama kami rasakan bersama.

Tatapan keceriaan anak-anakku dan isteriku menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku. Senyum dan tawa ria lepas bersama keluarga sekaligus melepas kepenatan kerja yang kurasakan. Namun yang terpenting adalah senyum dan tawa keceriaan anak-anakku dan isteriku yang selalu mendukungku dan mendorong semangat untuk mencapai kesuksesanku.

Meski tidak semua dapat dirasakan oleh anak-anakku, karena satu anakku tidak dapat bergabung dalam tour Family to de Toba Lake and Berastagi View Sumetera Utara. Renita Dwi Pusparini masih tertinggal di Kediri. Karena selama lebaran mendapat tugas sekolah yang tidak bisa ditinggalkan. Tetapi memang sangat terasa kurang lengkapnya kebahagian yang kurasakan bersama keluarga.

Mudah-mudahan anakku yang di Kediri juga merasa bahagia berlebaran di kampung dan sukses dalam menjalankan tugas belajarnya. Sehingga dapat mencapai apa yang dicita-citakan.

Liburan panjang selama Idul Fitri, tak ku sia-siakan. Meski jauh dari keluarga di kampung, tapi kehangatan tetap saja kurasakan bersama anak-anak dan isteriku di kampung orang.

Rabu, 10 Oktober 2007

Sabtu, 08 September 2007

Asyiik Naik Motor


Mejeng Sama Tahta

Sekali-kali mejeng kan boleh ma Tahta.

Nah Itu Tuuuuch....

He he he Ciapa tuch...? Mama and adik Bintang sedang berpelukan... kayak Teletubies saja. Hayo Mana yang ganteng dan mana yang cuuuuaaaantik. Yes! tentu saja yang cantik Mama dan adiku Bintang kan ganteng kayak Mas Putra... he he he ya kan.. ya kan!!


BINTANG SUDAH TENGKURAP



He he he he lucu sekali kalau nangis dan ketawa. Emang sudah saatnya Bintang tengkurap. Tapi cemburu Mas Putra makin menjadi aja cih....